30 May 2009

Tips & Trik Menjalani Hubungan Jarak Jauh

1. Saling percaya adalah kunci utama awetnya sebuah LDL (long distance love).
Harus selalu percaya ini awalnya mungkin sulit dilakukan bagi sebagian orang. Tapi dengan terus-menerus melatih diri, kepercayaan bisa dipupuk. Rasa tidak percaya perlahan memakan kepercayaan diri kita tidak hanya terhadap pasangan kita, tapi juga terhadap diri kita. Be positive adalah hal penting yang harus selalu kita pupuk dalam LDL.

2. Tetapkan jadwal untuk menghabiskan waktu bersama! Walau dilakukan secara virtual sekalipun.
Semakin kreatif cara kita menghabiskan waktu ’bersama’, maka semakin terasa energi kebersamaan dan kesenangan yang dibagi bersama.

3. Tetapkan berapa kali Anda dan pasangan akan bertemu secara fisik dalam waktu yang memungkinkan untuk bertemu. Dan tepatilah ’perjanjian’ itu.

4. Orang selalu mengatakan, LDL adalah sebuah hubungan yang rumit, tidak masuk akal dan sulit untuk dijalani. Namun kita seringkali lupa:
Bahwa setiap pasangan memiliki kesulitannya masing-masing, bahkan tanpa harus menjalani LDL sekalipun. Jadi, tetaplah percaya diri dengan kemampuan kita mengelola LDL yang sedang kita jalani.

5. Jadikan telepon, e-mail, Yahoo Messenger, dan lain-lainnya sebagai penguat hubungan jarak jauh kita.

6. Ada kecenderungan, di saat sangat lelah dan malas, pasangan LDL memilih untuk tidak membicarakan hal-hal serius yang mengganjal di hatinya.

7. Sepanjang perjalanan LDL, satu hal yang sangat penting adalah: selalu mendukung pilihan-pilihan hidup pasangan kita, sejauh apapun dia dari kita.
Jangan sampai memaksa pasangan mengikuti kemauan kita. Jangan sampai ia datang untuk kita hanya dengan alasan: karena kamu yang minta! Hubungan seperti ini di masa depan akan menjadi hubungan yang rapuh.

8. Belajarlah untuk menjadi pasangan yang artikulatif.
Mencoba menjadi pasangan artikulatif berarti mampu menyampaikan perasaan dan seluruh emosi yang kita rasakan ke pasangan kita. Ketika kita memaksimalkan penggunaan telepon dalam LDL, menjadi sangat penting untuk bicara secara jelas apa yang kita pikirkan dan rasakan, karena pasangan LDL tidak bisa membaca bahasa tubuh pasangannya.

9. Usahakan untuk memiliki beberapa kesamaan minat. Dengan demikian, kita bisa memiliki bahan perbincangan yang senada dan seirama dalam beberapa hal tersebut, agar nyambung dalam pembicaraan kita.

10. Belajar untuk benar-benar menjadi pendengar sejati bagi pasangannya.
Yang dimaksud mendengarkan di sini tak sekedar mendengar saja, tapi juga mengingat apa yang dikatakan dan benar-benar peduli dengan apa yang pasangan katakan.

11. Sering-seringlah tertawa bersama, baik secara virtual (lewat e-mail, YM,
telepon, dan media komunikasi jarak jauh lainnya) ataupun saat bersama. Bahkan kalau perlu, saat sedang marah sekalipun, usahakan untuk tetap bisa menertawakan kemarahan.


Selain tips diatas, kita juga layak meninjau kembali hal-hal praktis yang mungkin mulai ditinggalkan. Jika kita mencoba melakukannya lagi, bisa jadi akan menghangatkan api cinta pasangan LDL. Beberapa hal tersebut antara lain:
a. Saling kirim surat lewat pos! Ide ini memang lebih rumit dan bertele-tele, belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk menunggu datangnya surat. Tapi sungguh, ketika surat itu sampai dan mulai kita baca, rasanya dunia menjadi milik berdua, hehe..
b. Saling kirim hadiah-hadiah kecil tanpa memberitahukan sebelumnya, meski tidak pada saat spesial pasangan kita, misalnya ulang tahun. Intinya, memberi untuk menciptakan surprise.
c. Gunakan e-mail sepuasnya. E-mail menjadi sarana yang lebih relevan untuk menceritakan hal-hal kecil yang ingin kita bagi ke pasangan kita daripada lewat blog, friendster, facebook, dan lain-lain, karena e-mail lebih sederhana dan tidak terlalu rumit.
Gunakan e-mail untuk mengirimkan hal-hal apa saja. Hal ini kita lakukan untuk tetap saling mengetahui perkembangan pemikiran, rasa dan minat pasangan kita terhadap sesuatu. Jangan bersikap antipati terhadap apapun yang dikirimkan oleh pasangan. Jangan mudah tersinggung, meski misalnya kita tidak menyukai link, berita, feature, tulisan, atau info apapun yang dikirimkan pasangan kita. Dari sana kita akan tahu, siapa pasangan kita sebenarnya.


Sumber:
Long Distance Love – Imazahra, dkk

2 comments:

nindiaista said...

I'd love internet!!sungguh membantu..subhanallah..:)

rozevinanda said...

me too sist.... alhamdulilah.. =)