13 August 2009

Mengatasi PMS & Dysmenorrhea

Menstruasi merupakan peristiwa pendarahan dari rahim disertai pelepasan selaput lendir rahim yang terjadi secara periodik dan siklik (bulanan). Setiap wanita sehat yang tidak sedang hamil dan tidak menopause akan mendapat menstruasi secara teratur pada setiap bulannya. Gangguan yang biasa dialami wanita tentang seputar menstruasi di antaranya adalah rasa nyeri dan sindrom pra-menstruasi (PMS).

A. Sindrom Pra-Menstruasi (PMS)
Sindrom pra-menstruasi merupakan kumpulan gejala yang muncul antara 1 hingga 14 hari sebelum masa menstruasi dan biasanya berhenti saat menstruasi mulai. Gejala tersebut dapat meliputi keluhan fisiologis yang menyerang segala sistem tubuh maupun gejala psikologis yang mencetuskan masalah mental dan emosional. PMS terutama sering terjadi pada wanita dalam rentang usia kehamilan, yaitu antara 25 - 45 tahun. Persentase penderita PMS lebih tinggi pada wanita yang pernah melahirkan dan menggunakan pil KB. Kejelasan mengenai penyebab PMS belum diketahui secara pasti, namun ada hubungan dengan perubahan hormonal. Terjadi peningkatan hormon estrogen secara mendadak menyebabkan ketidakseimbangan hormon estrogen-progesteron dalam tubuh.

Tingkat keparahan dan keragaman gejala PMS bisa berbeda-beda pada setiap wanita yang menderitanya, dari gejala yang ringan hingga yang mengganggu dan parah. Keragaman gejala PMS dapat meliputi kombinasi berikut ini :

Gejala Psikologis : meliputi perubahan tingkah laku/personalitas seperti perasaan sensitif, mudah tersinggung atau marah, cemas, kegelisahan, gampang menangis, suasana hati tidak nyaman, kelelahan, defresi, iritabilitas, kurang percaya diri, gugup, bingung, sulit konsentrasi, gangguan tidur, perubahan napsu seksual.

Gejala Fisik : payudara terasa sakit dan membengkak, perut kembung, kram perut dan mual, sakit punggung, nyeri sendi, pegal dan leher tegang, sakit kepala, timbul jerawat, detak jantung tidak teratur dan berdebar-debar, sesak napas, diare atau sembelit, keranjingan makanan biasanya terhadap makanan asin/gurih dan manis.

Sindrom pra-menstruasi (PMS) sebenarnya merupakan masalah fisik semata, penderita harus belajar untuk meredakan gejala-gejalanya sendiri. Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi sindrom pra-menstruasi (PMS):
- Lakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, bersepeda atau berenang. Lakukan secara teratur 3 kali seminggu selama 20-30 menit setiap kali latihan. Hal ini berguna untuk melemaskan otot dan sendi serta mengurangi penimbunan cairan.
- Diet rendah lemak, garam dan gula tetapi tinggi protein dan serat untuk membantu mengurangi kelebihan estrogen dan mengurangi pembengkakan payudara.
- Konsumsi makanan yang kaya senyawa anti-PMS, seperti Serat kasar (buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian); Vitamin B6 (ikan segar, tuna, hati, kacang-kacangan, beras merah, alpukat, pisang); Seng (hati, kerang, ikan salmon, ayam, lobster); Kalsium (kedelai, tempe, tahu, havermuts, teri, ikan sarden kalengan), Magnesium (lalap mentah sayuran hijau, apel, kacang mede, kedelai, tempe, makanan laut).
- Hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, alkohol dan nikotin selama 2 minggu sebelum masa menstruasi.
- Minum hingga 8 gelas cairan setiap hari
- Tidur dengan baik pada malam hari. Jika PMS mengganggu tidur malam cobalah tidur siang
- Lakukan teknik rileksasi seperti menarik nafas dalam-dalam, yoga, meditasi atau berendam dalam air hangat.

B. Sakit Menstruasi (Dysmenorrhea)
Rasa nyeri saat menstruasi merupakan keluhan ginekologi yang paling umum dan banyak dialami oleh wanita. Rasa nyeri tersebut belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun faktor ketidakseimbangan hormon dan faktor psikologis dapat mempengaruhi. Rasa nyeri tersebut kemungkinan merupakan hasil dari peningkatan sekresi hormon prostaglandin yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterus, jenis sakit menstruasi ini banyak menyerang remaja dan berlangsung sampai dewasa. Selain itu, nyeri menstruasi juga dapat berhubungan dengan gangguan ginekologis seperti mioma, endometriosis, penyakit radang panggul, dan tumor dari rongga panggul, biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua yang sebelumnya tidak mengalami nyeri menstruasi. Untuk nyeri menstruasi yang berhubungan dengan gangguan ginekologis harus diatasi dulu penyebabnya.

Gejala-gejala nyeri menstruasi di antaranya yaitu : rasa sakit datang secara tidak teratur, tajam dan kram di bagian bawah perut. Rasa sakit menstruasi juga sering diikuti dengan sindrom pra-menstruasi (perut kembung, sakit payudara, sakit kepala, mual, muntah, dan iritabilitas).

Berikut beberapa tips untuk mengatasi nyeri saat menstruasi :
- Tempelkan kompres panas/hangat atau botol berisi air panas pada perut.
- Pijat lembut daerah perut secara perlahan
- Tidur terlentang dan ganjal lutut dengan bantal
- Lakukan olahraga ringan seperti senam, jalan kaki, atau bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama menstruasi untuk melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim, sehingga rasa nyeri dapat teratasi atau berkurang.


sumber: http://portal.cbn.net.id

No comments: